Menurut Mahali (2005),riset mengambarkan bahwa kepribadian kita adalah manifestasi sisi luar berdasarkan gambaran diri kita. Semua kegiatan & perasaan selalu taatasas menggunakan hal itu. Ia semacam pilot dan sistem bimbingan otomatis yg mengendalikan & memprogramkan kita apakah akan berhasil atau gagal mencapai tujuan eksklusif. Citra diri sangat ditentukan oleh performa kita sendiri. Sementara gambaran diri memengaruhi konduite & perilaku memengaruhi performa. Citra diri dapat membatasi prestasi kita; apa yang bisa & nir dapat dilakukan. Dengan kata lain kita dibatasi hanya sang keterbatasan citra diri.
Citra diri positif seseorang menciptakan dirinya berharga di mata orang lain. Contohnya diantaranya citra mengenai kejujuran, ketegasan, wibawa, & sikap tanpa kompromi dengan ketidakadilan. Orang yg mempunyai gambaran diri misalnya itu relatif gampang buat mencapai tujuan yg diinginkannya. Simpati orang lain selalu tertuju padanya. Akibat lanjutannya citra diri memacu antusias hayati yang bersangkutan.
Sementara itu banyak menurut kita yg gagal mencapai keberhasilan hidup yang lebih baik karena lemahnya (negatif) gambaran diri kita. Jadi bukannya karena faktor kurangnya kemampuan dan talenta. Citra diri yang lemah akan mengakibatkan lanjut pada harga diri yg lemah. Mereka yg tergolong seperti ini selalu merasa dirinya tidak bernilai pada mengarungi kehidupan. Motivasi dan semangat hidupnya pun rendah. Selalu dikungkung perasaan gagal. Mereka merasa sebagai korban masa kemudian yang tidak sukses. Dan nir sporadis orang lain bakal menegurnya, ?Mengapa anda selalu merasa canggung berhadapan dengan orang lain??
Untuk mengembalikan citra diri yang rendah, yang pertama sebaiknya kita rajin mengevaluasi diri. Pahamilah unsur-unsur krusial yg membentuk diri kita sebenarnya. Apa kekuatan dan kelemahan diri kita? Seberapa jauh kita meyakini diri kita sendiri. Kemudian ?Lawanlah? Setiap citra diri kita yang lemah.Kurangilah aspek-aspek yg mengakibatkan gambaran diri kita lemah menggunakan cara memahami mana perilaku baik & mana yg jelek. Ubahlah gambaran diri lemah sebagai citra yg kuat lewat upaya berpikir sukses ketimbang berpikir gagal. Dengan kata lain jangan rendah diri. Tidak terdapat salahnya kita menciptakan daftar pemikiran negatif dan positif yang ditulis pada kartu.Lalu secara periodik tengok dan renungkanlah makna setiap isi daftar tadi dari perspektif yg baru. Tentunya buat membentuk citra diri pada kehidupan konkret. Pada gilirannya jadikanlah diri kita sebagai teman terbaik bagi semua orang.
Pengertian Citra?Diri
Gambaran generik tentang diri kita. Mirip deretan foto pada berbagai Situasi (saat sendiri, bersama orang lain, dahulu & kini ). Citra Diri juga adalah Kesimpulan berdasarkan pandangan kita pada banyak sekali kiprah (menjadi anak, Mahasiswa, staff, manager) atau merupakan Pandangan kita tentang watak kepribadian yg kita rasa terdapat dalam kita (setia, amanah, bersahabat, judes, dll).
CITRA DIRI = Pandangan yang kita buat tentang diri kita sendiri
A . Konsep Diri & Nilai Diri
Nilai diri merupakan pandangan kita mengenai harga atau kewajaran kita menjadi
pribadi.
Nilai diri melibatkan penilaian & penilaian diri.Misalnya sukses atau tidak, kompeten atau nir
Nilai diri ibarat PAPAN NAMA yg kita pampang pada diri kita, sehingga orang lain mampu melihatnya, karena nilai diri memantul dalam perilaku tubuh, ekspresi paras, nada bunyi, & konduite kita.
Orang lain akan menilai & memperlakukan diri kita sesuai dengan kita sendiri menilai diri kita
Orang lain akan menghargai diri kita sejauh kita menghargai diri kita sendiri
Tanda-Tanda Nilai Diri yg Rendah
Rasa Kepekaan yang hiperbola
Rasa kebencian yg membara
Obsesi bekerja keras, tanpa mempedulikan orang lain
Menutupi perasaan, baik negatif juga positif
M Perfeksionis, maunya serba paripurna
Keinginan berlebih buat menyenangkan orang lain
Kaku (nir fleksibel)
Suka murka ? Marah
Depresif (perasaan murka terhadap diri sendiri)
B . Konsep Diri dan Percaya Diri
Percaya Diri tidak sama dengan Egoisme atau kesombongan
Percaya Diri :
Sikap mau menerima diri sendiri apa adanya, menghargai diri sendiri, bangga terhadap diri sendiri dan percaya terhadap kemampuan diri sendiri, berani mengakui siapa dirinya dan bahagia dan bersyukur atas diri sendiri.
Egoisme :
Sikap mementingkan diri sendiri, menuntut bahwa orang diri kita wajib didahulukan melebihi orang lain. Egoisme tidak peduli pada orang lain
Kesombongan Diri :
Sikap menampakan atau menonjolkan sesuatu yg sebenarnya nir terdapat pada dirinya.
C . Aku Cerdas (I am Smart)
Howard Gardner penemu Multiple Intelligences, mengatakan seluruh anak cerdas, tidak ada yg kolot apalagi idiot. Tetapi warga hanya memandang & mendewakan 2 kecerdasan saja, yaitu kecerdasan bahasa & akal-matematis.
7? Kecerdasan & Bentuknya
Kecerdasan musik *, kemampuan membedakan pola titi nada, melodi, ritme dan nada
Kecerdasan akal-matematika, * kemampuan buat menghitung, mengukur, & mempertimbangkan proposisi & melakukan hipotesa dan menyelesaikan operasi-operasi matematis
Kecerdasan Gerakan Badan atau Kinestetik *, kemampuan buat menggerakkan obyek dan ketrampilan fisik halus
Kecerdasan Bahasa *, kemampuan untuk berpikir dlm bentuk istilah dan menggunakan bahasa utk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks
Kecerdasan Visual Spasial atau Ruang, * kemampuan buat berpikir pada tiga dimensi, mengenali lebih jelasnya suatu obyek, & mengekspresikannya dalam bentuk gambar atau lukisan
Kecerdasan Antarpribadi atau Sosial, * kemampuan buat tahu & berinteraksi menggunakan orang lain, bekerjasama secara efektif
Kecerdasan Intrapribadi, * kemampuan untuk membuat persepsi seksama mengenai diri sendiri, & memakai pengetahuan itu buat mengarahkan diri sendiri secara efektif
John Powell,
Untuk bertumbuh
Post a Comment
Post a Comment